Sebagai juara satu adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Disusul Badan Perpustakaan Daerah diposisi kedua dan Dinas Pertanian diposisi juara III. "Untuk Dinas teburuk, terjelek, semerik adalah BP2KB, tepuk tangan" kata Suhaili didepan peserta Senam kemarin.
Bupati menegaskan Cadarisasi yang dicanangkan nya memiliki makna tersendiri yakni menjadikan cadar sebagai masker selama Covid 19 ini berlangsung. Bupati dengan tegas mengatakan tidak ada maksud memunculkan radikalisme ditubuh ASN Lombok Tengah. "Tak ada muatan radikalisme, ini murni untuk memberikan kenyamanan kepada ASN untuk melindungi diri dari Covid 19 sebab dengan demikian napas mereka akan lancar karena langsung kebawah, beda dengan yang kita gunakan selama ini, Maskernya kerap membuat kita tidak leluasa bernafas sehingga sering kita copot" ujarnya.
Untuk Cadarisasi, Bupati tidak memaksakan kehendak,namun tergantung dari diri pribadi masing-masing. "Tidak ada paksaan, siapapun yang mau" jelasnya. Lth01