Cerita Miris Sang Sprinter Dunia L.M. Zohri

Lombok Utara, sasambonews.com - Tak pernah terdengar sebelumnya, semua tanpak biasa biasa saja. Namun belakangan KLU tiba tiba menjadi ramai diperbincangkan tidak hanya dilevel nasional akan tetapi di kancah dunia. Bukan karena pesona alamnya ataupun culture budayanya namun karena prestasi anak anak KLU dibidang olah raga.
Dua pelari USA yang dikalahkanya

Adalah L. Mohamad Zori alias Badok
Kelahiran Karang Pansor 1-7-2000
Alamat Dusun Karang Pansor Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Lombok Utara sang penomenallah yang menjadi perbincangan hangat di NTB khususnya dan Indonesia umum.

Zohri anak miskin dan yatim piatu itu tiba tiba namanya menggelegar dijagat raya. Keberhasilannya menjadi juara di kejuaraan dunia lari 100 meter U20 di Finlandia telah mampu membuat orang ternganga. Maklum yang dikalahkan adalah sprinter hebat dari negara adidaya semacam USA dan German dan negara lainnya.

Kini diberbagai media menjadi topik hangat baik cetak maupun elektronik. Di setiap sudut kota dan desa di Indonesia Nama Zohri terus menjadi perbincangan hangat. Maklum dalam sejarah atletik baru pertama kali Indonesia meraih juara dunia.
Rumah reot milik Zohri

Keberhasilannya menjadi juara mengundang simpati luar biasa dari seluruh elemen masyarakat. Maklum Zohri dari keluarga miskin anak dari L.Ahamad Yani yang meninggal sekitar tahun 2017.
Sang ibu tercintapun sudah lebih dahulu meninggal.  Saeriah meninggal sekitar tahun 2015.

Zohri memiliki 4 bersaudara  yakni Baiq Fazilah 29 Tahun, L. Ma'rib 28 Tahun, Baiq Fujianti (almarhumah) dan L. Muhamad Zohri

Riwayat pendidikannya, SD. 2 Pemenang Barat, SMPN 1 Pemenang, SMA 2 Mataram.
Kondisi kamar tidur Zohri

Riwayat prestasi L.M.Zohri, Tahun 2017
7 emas Kejurnas. Tahun 2018 Kejuaraan atletik junior Asia 100 Meter di Jepang medali Emas  dengan catatan waktu 10.27 Detik. Kejuaraan Dunia junior 100 M di Finlandia Medali Emas dengan catatan waktu 10.18 Detik.

 Rosida (Guru olah raga SMP 1 Pemenang tempat L.Muhamad Zohri bersekolah) Merupakan Guru olahraga yg sering mengajak dan membujuk  L.Muh Zohri untuk latihan karena sudah terlihat bakat dan skill yang di miliki, namun Zohri selalu menolak sehingga pada saat L.M.Zohri duduk di bangku kelas 3  SMP baru mempunyai keinginan untuk latihan. L.M.Zohri setiap berangkat sekolah dan latihantanpa menggunakan alas kaki. Maklum untuk makan saja susah apalagi untuk beli sepatu.
 Kondisi Rumah peninggalan orang tua sangat memprihatinkan. berdindingkan  papan berantakan genteng tanah nyaris roboh. Zohri tetap semangat berlatih.

Dikutip dari situs resmi iaaf.org, selama 32 tahun kejuaraan dunia U20 IAAF berlangsung, baru kali ini ada peserta asal Indonesia yang memperoleh medali.
Di tengah suhu malam yang sejuk dan berangin di kota Tampere, pria berusia 18 tahun itu berhasil mengungguli pelari unggulan dengan perolehan waktu 10,18 detik.
Sementara itu, dua pelari asal Amerika Serikat Anthony Schwartz (10,22 detik) dan Eric Harrison (10,22 detik) berada di peringkat selanjutnya.
Kemudian di posisi keempat dan kelima ada Thembo Monareng dari Afrika Selatan (10,23 detik) dan Dominic Ashwell dari Inggris (10,25 detik).
Lalu Muhammad Zohri datang ke pertandingan ini bukan sebagai sprinter unggulan. Pada saat babak penyisihan, penampilan terbaiknya ialah finish pada posisi kedelapan.
Namun, pada saat pertandingan final dimulai, kondisi itu dibalik oleh Lalu. Ia mampu mengungguli pelari-pelari lainnya. Am

Subscribe to receive free email updates: