Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah Omdah dalam sambutannya menyampaikan, dalam kaitan dengan kelompok usia jumlah masyarakat yang mengalami kebutaan katarak semakin tinggi seiring bertambahnya usia.
Selain itu penyebab kebutaan di Provinsi NTB sebesar 4% masih didominasi karena Katarak. Sementara untuk Kabupaten Lombok Tengah terdapat 2.777 kasus katarak pada tahun 2018 dengan jumlah yang tercatat melakukan operasi sebanyak 430 orang. "Pada awal januari tahun 2019 kami telah melakukan operasi sebanyak 50 orang dan terdapat 150 orang pasien katarak yang siap operasi" ungkapnya.
Namun tidak sedikit dari pasien tersebut tidak dapat dioperasi karena alasan medis dan faktor keluarga yang tidak mengizinkan untuk dilaksanakannya operasi katarak bagi anggota keluarganya.
Selain itu kebutaan katarak hanya dapat dicegah dengan bedah ekstraksi katarak, Akan tetapi penyediaan layanan bedah katarak di Indonesia masih dihadapkan pada banyak tantangan seperti keterbatasan tenaga spesialis mata, kesulitan akses geografik serta kurangnya sarana maupun prasarana yang layak. "untuk mencegahnya kita masih kesulitan, mulai dari keterbatasan sarana maupun dokter spesialis katarak" jelasnya.
Sementara itu General Manager PT. Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport Nugroho Jati menyampaikan total dana program bantuan peningkatan kesehatan dari tahun 2016 sampai dengan Februari 2019 yang telah disalurkan oleh PT. Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport sebesar 1,1 miliar lebih dan untuk penyaluran penanganan kasus operasi katarak gratis untuk 100 orang sebesar 259 juta lebih. “kalok ditotal sekitar 1,4 milair lebih untuk program bina lingkungan dan operasi katarak gratis di lingkar bandara” sampainya.
Pihaknya juga akan mengadakan kegiatan pelayanan kesehatan keliling pada bulan April sampai dengan Oktober 2019 dengan anggaran sebesar 290 juta rupiah. (nw)